statistik

Blogger Mobile

Powered By Blogger

Jumat, 17 Agustus 2012

Dirtek : " Kita Beri Kesempatan Popon CS Berfikir"

Direktur teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) Hendri Zainuddin sudah mendengar kabar kalau tiga pemain Sriwijaya FC, yaitu Firman Utina, Ponaryo Astaman, dan M Ridwan keberatan dengan sanksi pemotongan satu bulan gaji yang diberika klub. Namun, Hendri belum bereaksi sebelum bertemu langsung dengan ketiganya.

Hendri juga sudah mendengar kabar kalau Firman lebih memilih dipecat daripada gajinya dipotong akibat melanggar larangan manajemen Sriwijaya FC untuk tidak memperkuat timnas Indonesia bentukan PSSI Djohar Arifin Husein saat menghadapi Valencia.

"Kita perlu mendengar langsung dari mulut para pemain ini, apa alasan mereka bilang seperti itu. Tapi untuk saat ini, kita biarkan dahulu mereka untuk berpikir sekaligus berlibur dan merayakan Idul Fitri," kata Hendri, Kamis (16/8), kepada GOAL.com Indonesia.

Dikatakan Hendri, manajemen Sriwijaya FC memberikan sanksi pemotongan gaji dan Surat Peringatan (SP) 3 bukan tanpa alasan, karena sanksi yang diberikan manajemen ini juga akibat ulah mereka sendiri yang tidak menghiraukan larangan dari
manajemen.

"Kita berikan kesempatan mereka untuk berpikir hingga usai Lebaran Idul Fitri. Kita berikan waktu bagi Firman, Ponaryo, dan M Ridwan untuk mempertimbangkan semuanya. Biarlah saat ini mereka berpikir terlebih dahulu dengan tenang dan kita tunggu hingga selesai Idul Fitri," ujar Hendri.
Dikatakan Hendri, sanksi SP 3 dan pemotongan gaji satu bulan gaji merupakan keputusan resmi manajemen yang diputuskan langsung oleh presiden Dodi Reza Alex Noerdin setelah mendapat masukan dari manajemen Sriwijaya FC lainnya, dan mempertimbangkan berbagai hal yang memberatkan dan meringankan, sehingga tidak ada tawar-menawar soal sanksi tersebut.

Sebelumnya Firman, Ponaryo, dan M Ridwan mendapat sanksi tegas dari manajemen Sriwijaya FC, yaitu SP 3 dan sanksi administratif berupa pemotongan satu bulan gaji.
Pemberian sanksi kepada tiga pemain ini setelah melalui berbagai pertimbangan yang diambil manajemen Sriwijaya FC.

Pertimbangan yang memberatkan adalah, Ponaryo, M. Ridwan, dan Firman tetap memperkuat timnas Indonesia di bawah PSSI pimpinan Djohar Arifin padahal sudah dilarang dengan tegas oleh Sriwijaya FC. Selain itu, pertandingan ini hanya uji coba dan bukan merupakan laga resmi dan tidak diminta secara resmi oleh lembaga yang ditunjuk berdasarkan MoU.

Pertimbangan yang memberatkan lainnya adalah ketiga pemain ini merupakan panutan di Sriwijaya FC. Harusnya memberikan contoh yang baik bagi pemain Sriwijaya FC lainnya, bukan justru sebaliknya memberikan contoh yang tidak baik dengan menentang perintah manajemen. Sementara pertimbangan yang meringankan bagi ketiganya adalah,mereka sudah meninggalkan timnas, sudah meminta maaf, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Follow twitter kami @beritaSFC untuk Update Informasi lain nya.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT