statistik

Blogger Mobile

Powered By Blogger

Jumat, 31 Agustus 2012

SPESIAL : Eksodus Besar-Besaran Pemain & Klub IPL

Mengapa saya berkata demikian, ya ini tidak lain karena munculnya gosip atau isu-isu mengenai kepindahan beberapa tim yang bermain di IPL atau Iwak Peyek League ehhh maksud saya Indonesian Premier League.

PSSI KLB Ancol dan PT Liga Indonesia bisa dikatakan berhasil atau sukses mengemas kompetisi ISL dengan iklim yang kompetitif dan menarik. Hal ini tentu saja berbeda jauh dengan gelaran IPL yang merupakan andalan dari PT LPIS. Ketidakberesan konsorsium, wasit tidak digaji dan masih menggunung masalah yang sampai saat ini belum terselesaikan.

Walaupun sebenarnya gelaran ISL dan Divisi Utama dibawah naungan PT LI juga masih terdapat banyak kekurangan. Namunn, setidaknya gemerlapnya kompetisi ISL jauh sangat menarit dibandingkan IPL dalam kacamata saya pribadi.
Setidaknya dalam beberapa minggu terakhir ini muncul ketertarikan 3 klub yang bermain di IPL dan memberi sinyal untuk bergabung ke PT Liga Indonesia, ketiga klub tersebut adalah Semen Padang, Persijap Jepara dan Persiba Bantul. Walaupun kebenarannya juga masih sangat diragukan, tapi hal ini wajar-wajar saja mengingat keberadaan ISL yang lebih kompetitif daripada IPL.

Sejak, berakhirnya ISL dan IPL. Wacana kepindahan 3 klub tersebut mulai menguat di beberapa media. Namun sejauuh ini belum saya temukan ketertarikan klub ISL yang ingin pindah ke IPL. Tentu saja, mana ada klub yang mau bermain di kompetisi yang sangat monoton dan tidak menarik sama sekali. Diluar keuntungan dengan embel-embel RESMI dan diakui FIFA, AFC atau apalah.
Pagi ini muncul pemberitaan serupa yang cukup hangat di daerah saya. Pagi ini di Radar Madiun (29-08-2012), terdapat sebuah artikel yang berjudul
MADIUN PUTRA MENYEBERANG KE PT. LI
wooooooooooooow
why ??
inilah beberapa alasan mengenai rencana kepindahan MPFC ke PT.LI yang saya kutip dari Radar Madiun
"Madiun Putra musim depan ikut PT LI" tegas Bambang Irianto ketua umum MPFC kepada Radar Madiun
- - - - - -
selidik punya selidik hal ini tak lepas dari kekecewan MPFC selama berkompetisi di bawah payung LPIS.
- - - - - -
Janji duit dari pihak konsorsium tidak diberikan. Manajemen hanya mendapatkan subsidi sebesar Rp 500 juta dari PSSI (Radar Madiun, 28/08/2012)
- - - - - -
sebenarnya permasalahan mengenai subsidi pada Madiun Putra FC sudah sejak lama, manajemen MPFC memang menunggu, namun yang ditunggu tidak pernah datang. Baru hari ini deh ter blow-up oleh media cetak.
Satu lagi,
kekecewan dengan banyaknya pertandingan WO.
walaupun menuai hasil kekalahan, mereka tetap berangkat ke daerah2 yang jauh sekalipun. dibandingkan dengan kontestan lain yang memilih WO, apa bedanya toh sama-sama kalah, daripada jauh-jauh tapi kalah, mending tidak berangkat dengan hasil yang kalah juga. Tidak adanya sanksi dan aturan yang jelas dari LPIS seperti pada Gresik United dengan seenaknya sendiri membatalkan pertandingan kandang, Walk Out dan ketika harus menjalani laga kandang dengan lawan yang jaraknya dekat memilih opsi untuk memindah kandang di kandang lawan. Sedikit informasi Madiun Putra FC dalam partai kandang maupun tandang melawan Gresik United, semuanya dilaksanakan di Stadion Wilis Madiun.
Itu sedikit permasalahan mengenai alasan mengapa MPFC ingin eksodus ke PT. LI. Walaupun masih sebatas lisan dan belum resmi secara tertulis. Semua memang masih tahap awal dan masih belum tentu juga kepindahan beberapa klub tersebut. Namun sekali lagi hal ini dikarenakan kekecewaan terhadap LPIS dan karena gemerlapnya gelaran kompetisi dibawah PT. LI.
Selain klub yang mengisyaratkan pindah, juga diikuti oleh beberapa pemain yang musim lalu bermain di klub dibawah bendera LPIS ingin bermain di klub yang bermain di PT. LI.
Sebut saja pemain-pemain Gresik United dari divisi utama PT LPIS sudah mengikuti seleksi yg diselenggarakan oleh Gresik United dari ISL PT Liga Indonesia. Sekitar 5 pemain Gresik United PT LPIS terlihat mengikuti seleksi di klub Gresik yg berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL), Persegres Gresik. Kelima pemain tsb di antaranya Mulyanan, Yossi Adhitya Permana, Nugroho Bramantiko, Steven Kasangke, dan M Deni Maufid.

Padahal, hingga saat ini seluruh penggawa GU belum juga mendapatkan haknya saat berkompetisi. Sebab, gaji selama hampir setengah tahun tdk kunjung mereka dapatkan. "Makanya kami mencoba peruntungan di sini, daripada terus menunggu dlm ketidak jelasan seperti ini," ujar salah seorang pemain yg tdk bersedia namanya disebutkan.
Juga saat ini sedang hangat-hangatnya kepindahan Ferdinan Sinaga ke Persisam Samarinda serta kepindahan Abdul Rahman ke Sriwijaya FC, keduanya musim lalu bermain di Semen Padang yang bermain di Iwak Peyek League, ehhh Indonesian Premier League.
Akankah ada klub-klub lain yang memberi sinyal ingin bergabung dengan ISL.
Atau IPL mampu membalas dengan menarik klub-klub ISL untuk pindah ke IPL, asalkan jangan mengkloning klub lagi lo yaaa :)
kita tunggu kelanjutannya
SATU HATI SATU RASA
salam

Shared by : Madiun Jackson ||"Forum Diskusi Suporter Indonesia (PRO IPL)
(*Tulis artikel anda tentang kisruh sepakbola indonesia dan Kirimkan ke email kami «ejounin@yahoo.com» dan artikel anda akan kami post)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT