statistik

Blogger Mobile

Powered By Blogger

FR12 Tetap Di SFC

Ferry Rotinsulu menegaskan bahwa ia akan tetap bermain di SRIWIJAYA FC Musim 2012-2013, pernyataan tersebut sekaligus menepis isu miring tentang kepindahan nya ke Persib Bandung

.

Amunisi Baru Lini Depan

SRIWIJAYA FC Kembali mendapatkan Pemain Baru yang di Proyeksikan untuk menggantikan Riski Novriansyah yang tidak diperpanjang Kontraknya

Selamat Tinggal Sang Legenda

Dan kami (Suporter) akhirnya harus benar-benar menerima kenyataan bahwa kami harus berpisah dengan Salah satu Legenda hidup yang tersisa di tim ini.

Striker Baru Sriwijaya FC Asal Jepang

Sriwijaya FC Melengkapi 1 Kuota Pemain Asing Asia yang tersisa Usai merekrut Striker Asal Jepang Yang bersinar di Liga Hungaria

Target Fakhrudin Di SRIWIJAYA FC

Ketika ditanya Apa Target Fakhrudin Bersama SRIWIJAYA FC Musim depan, berikut inilah Jawaban nya

Minggu, 31 Oktober 2010

Sriwijaya FC VS SFC Jilid Dua (Ivan Kolev)

Hufftt... judul yang sedikit kontroversial mungkin,tapi patut dibahas bagaimana keunikan bakal mewarnai duel Persija VS Sriwijaya FC tgl 03 Nov 2010 nanti.
Persija yang musim ini di arseteki oleh mantan pelatih Sriwijaya FC dibeberapa musim terakhir kembali berusaha untuk membuktikan kepada publik Sum-Sel bahwa Manajemen salah karena tidak meneruskan Kontraknya pada musim ini.

Kenapa Persija musim ini bisa dikatakan beraroma Sriwijaya???

kalau kita lihat Persija Jakarta musim ini dihiasi beberapa nama pemain mantan dari squad Sriwijaya FC dimusim lalu,kepindahan sang Pelatih RD pun mau tak mau diikuti oleh beberapa nama yang  tidak asing lagi bagi para pecinta SFC. Mulai dari Toni Sucipto,Ambrizal,M Nasuha dan beberapa nama beken lainnya ikut mewarnai squad tim ibukota musim ini.

Maka wajarlah jika laga ini disebut Sebagai laga antara SFC (Era RD) VS SFC (Era IK).
Disisi lain pun Kolev Harus membuktikan kepada publik Sum-Sel bahwa manajemen tidak salah mengontrak dirinya dan Ivan Kolev Pun harus membuktikan bahwa ia jauh lebih baik dari seorang Rahmad Darmawan.

Semangat kemenangan sama-sama didapat oleh kedua tim dimana laga sebelumnya Persija Berhasil menekuk Persib 3 gol tanpa balas sedangkan Sriwijaya FC Dapat meraih tiga poin penuh serta mempermalukan PSPS Dihadapan pendukung setianya.

Sekali lagi kita bisa berharap laga ini dapat berjalan lancar dan tidak menodai Sportifitas.
Bravo Sepakbola indonesia....

Bravoo Sriwijaya FC.....

Berdarah-Darah SFC Raih 3 Poin Di Rumbai

Pertandingan penuh gengsi terjadi di Indonesia Super League (ISL) Ketika mempertemukan dua tim asal Pulau Sumatera yakni PSPS Pekanbaru menjamu Sriwijaya FC di stadion Kaharudin Nasution Rumbai,Pekanbaru.

Babak pertama berjalan baru beberapa menit ujian datang ketika wasit memberikan hukuman kartu merah kepada Supardi yang dianggap menahan bola dengan menggunakan tangan dan tak dapat ditawar lagi Pinalti dari Titik putih pun menjadi konsekuensinya.Beruntung SFC Memiliki kieper sekelas Ferry Rotinsulu yang berhasil menebak arah bola yang dilepaskan Herman Zhumafo.

PSPS tak henti menggempur pertahanan SFC yang hanya bermain dengan Sepuluh orang,namun ketatnya lini pertahanan tim lawan menjadikan frustasi bagi penyerang-penyerang PSPS.

Babak pertama berakhir kedudukan masih sama kuat 0-0,memasuki babak kedua PSPS masih saja mendominasi penyerangan namun publik tuan rumah berhasil dikejutkan oleh Gol cantik yang dilesakan oleh Striker kawakan Kieth Kayamba Gumbs di menit 53',SFC Pun Unggul 1-0.
Gol tuan rumah yang tak kunjung datang membuat suasana penonton di tribun pun memanas,terpaksa wasit menghentikan pertandingan ketika Firman utina mendapatkan lemparan dari penonton nasib itupun terjadi dengan Bex anyar SFC Claudiano Alves.

Beruntung aksi penonton tidak berlangsung lamapertandingan pun dilanjutkan,Energy kedua tim terkuras karena mereka harus menyelesaikan pertandingan sampai lebih dari 110 menit akibat pertandingan yang dihentikan wasit. Hingga peluit panjang dibunyikan skor masih tidak berubah  untuk keunggulan SFC.

Inilah potret buruk sepakbola Indonesia,memang akibat kecintaan yang terlalu berlebihan  terkadang kita  melupakan arti sebuah Fair Play.
alangkah lebih baiknya jika kita bisa menerima hasil akhir yang didapat oleh tim kita,tanpa mengurangi kecintaan kita kepada klub seharusnya kita merasa senang jika klub yang kita sayangi meraih kemenangan dan begitu pula sebaliknya kita harus bisa menerima jika klub kita tidak bisa bermain dengan baik bukan malah melakukan hal-hal yang menjurus Anarkis karena itulah arti dari kata-kata "FANS".

Barvo Sepakbola Indonesia...
Bravo Sriwijaya FC.....
NO RASISS....NO ANARKIS.....

Jumat, 29 Oktober 2010

SFC Di Anggap Tim Karbitan

Jujur jika ditanya siapa yang pertama kali marah jika ada yang mengatakan "Sriwijaya Tim Karbitan!!!) maka saya akan berdiri sambil mengangkat jari tengah seraya menyatakan protes keras kepada orang tersebut.

Miris rasanya membaca komentar-komentar miring diluar sana yang seakan-akan masih tidak setuju dengan apa yang telah didapat SFC dibeberapa musim terakhir. Tidak perlu saya ingatkan Sejarah terbentuknya SFC,anda bisa membacanya di artikel saya yang terdahulu.

memang SFC bukan tim yang mengawali langkahnya dari Divisi paling bawah di Indonesia,
namun harus anda ketahui pula kalau faktanya SFC juga tidak begitu saja terlahir di kompetisi paling atas di Indonesia.
Tahun 2005 SFC sempat mengalami masa-masa sulit ketika harus finish di urutan ke 9 Wilayah barat kemudian tahun selanjutnya SFC Naik keperingkat 6 wilayah barat.

Dari fase inilah SFC Mulai dikatakan Tim terbaik di Pulau Sumatera ketika memasuki musim 2007/2008 SFC Tampil sebagai Juara Liga dan Copa Indonesia(Piala Indonesia).
dan selanjutnya SFC Pun berubah menjadi tim Favorit setelah  berhasil mendatangkan Piala-Piala yang cukup bergengsi di kancah sepakbola dalam negeri.

Apakah tim ini yang anda katakan karbitan???
dari tim yang bisa dikatakan sulit dalam segi keuangan setelah terjadi opsi penjualan hak kepemilikan dapat berubah menjadi tim besar yang bisa membuat bangga masyarakat Sumatera Selatan,sekaligus membuka peluang bagi klub-klub asal Pulau Sumatera untuk berkarya.

Sebaiknya kita bisa merubah pola pikir kita selama ini,coba untuk tidak mencela tim lain dan juga mengingat kembali prestasi-prestasi tim anda.
upppss... dan yang paling penting adalah mencoba mengapresiasi akan prestasi-prestasi yang telah didapatkan oleh tim lain.toh semua demi kemajuan sepakbola dan suporter indonesia.

BRAVO Sepakbola Indonesia...
NO Rasiss... No Anarkis....

Minggu, 24 Oktober 2010

Kualitas Pemain Lapis Kedua

Sebuah Klub jika ingin meraih hasil yang memuaskan tentu selain harus memiliki Pemain-Pemain yang memiliki skill diatas rata-rata juga tak kalah penting nya harus memiliki pemain pelapis yang Skill nya tidak terlalu jauh dari pemain yang dilapisinya.

Hal inilah yang harus bisa dibuktikan oleh para pemain SFC,badai cidera yang menghantam tim di awal-awal kompetisi cukup membuat kolev sedikit memutar otak.
lebih dari 5 pemain langganan Starting line up SFC musim ini harus berkutat dengan cidera,
terhitung dari Kieper yang menjadi andalan laskar wong kitoselama beberapa musim membela SFC,Ferry Rotinsulu harus menerima kenyataan akan cidera yang tak kunjung sembuh,sehingga kieper kedua pun terpaksa dimainkan dibeberapa laga awal SFC.

menyusul Arief suyono kemudian,Budi Sudarsono berlanjut kepada Ponaryo Astaman dan yang terbaru yaitu Kieth Kayamba yg terpaksa ditarik oleh Ivan Kolev saat SFC bertemu Persiba di Std. GSJ Palembang.
tapi penderitaan belum berakhir ketika pertandingan berakhir kieper kedua SFC tampak sedikit meringis kesakitan.

Pertanyaannya, bisa apa Sriwijaya FC ? Toh, dengan komposisi komplet saja hancur lebur setiap bertamu ke Kaharudin Nasution, Rumbai—markas PSPS.  Apalagi kondisi tim compang-camping. Dua kali Sriwijaya bermain di Rumbai. Hasilnya, semua kalah. Rabu, 18 Mei 2005, tumbang 0-3. Terakhir, Sabtu, 27 Maret 2010, tumbang 0-2. “Pastinya, kami akan berusaha maksimal,” kata coach Sriwijaya, Ivan Kolev diplomatis.
    Nah, kalau sudah kondisi seperti itu, mau tidak mau Sriwijaya tergantung pada supersub.  Jika cedera Fauzal Mubaroq belum pulih, tak ada pilihan lain. Kiper ketiga tanpa pengalaman, Andri Irawan yang bakal jadi starter.  Thierry absen, maka Bobby Satria, Rahmat Latief, Gunawan dan Ahmad “Jupe” Juprianto siap meng-cover. Kayamba tidak fit,  semoga  Muhammad  Rifki, Ade Suhendra, Rendy Siregar dan Ardiles Rumbiak bisa diandalkan.
     “Ini memang awal musim yang sulit.  Saya berharap, pemain harus berjuang untuk segera pulih. Poin away akan sangat penting artinya,” kata direktur teknis Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.

terbilang musim ini merupakan musim yang sangat sulit dan cukup menyulitkan Ivan Kolev.
semoga pemainSupersub bisa memberikan permainan yang tak kalah baik dari pemain inti.
kolev harus bisa memaksimalkan pemain pilihan nya.
dan berharap bisa membawa poin-poin penting di laga kandang dan tandang SFC musim 2010/2011 semua demi memenuhi target manajemen dan seluruh masyarakat Sumatera selatan untuk menjadi yg terbaik di kancah persepakbolaan dalam negeri.

Bravo Sriwijaya FC....Bravo SepakBola Indonesia.

Kado Ultah SFC Yang Ke-6

Tandukan Claudiano Alves dos Santos di menit ke-48 dan lesakkan gol penentu dari bek sayap Supardi Nasir di menit ke-78, membawa Sriwijaya FC meraih kemenangan atas tamunya Persiba Balikpapan dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Jakabaring, Kamis (21/10).
 Sentuhan dua algojo lini belakang ini, sukses mengakhiri rekor buruk Laskar Wong Kito saat bertemu Persiba di kandang. Selama dua musim ISL, SFC tidak pernah menang jika menjamu Persiba di kandang. Berdasarkan catatan dua laga kandangnya, SFC selalu tertahan yakni, 1-1 ketika menjadi skuad Beruang Madu julukan Persiba pada 25 April 2009 dan bermain 3-3 pada 21 Oktober 2010 lalu. Kemenangan ini merupakan kado ulang tahun Sriwijaya FC yang jatuh pada Sabtu (23/10) nanti.
 Makanya, Supardi terlihat emosional usai mencetak gol penentu kemenangan. Pemain binaan Palembang ini, berlari kencang menuju tempat pemain, pelatih dan ofisial SFC. Disambut rekan-rekannya, Supardi membuka baju dan menghempaskannya ke tanah. Akibatnya wasit memberikan kartu kuning.
   
Usai pertandingan Supardi mengaku sangat emosional, karena gol yang dicetaknya merupakan gol pertamanya untuk Laskar Wong Kito, terlebih lagi gol itu penentu kemenangan. “Ini gol pertama saya, terimakasih untuk rekan-rekan, pelatih, manajemen dan penonton yang mempercayai kami,” kata Supardi.
 Pelatih Ivan Kolev pun bangga kepada para pemainnya yang telah bekerja keras sepanjang pertandingan. Baginya kemenangan yang diraih Diano cs sangat berat, Persiba bermain dengan kualitasnya sebagai tim kuat.
Sangat tidak mudah bermain tanpa 4 pemain utama yang cedera setelah Kayamba juga ditarik keluar,” urai Kolev.
 Menurut Kolev, kemenangan menambah spirit dan motivasi bagi pemain untuk menghadapi laga berikutnya melawan PSPS Pekanbaru pada 30 Oktober mendatang. Sebab dalam laga ini ada empat pemain yang menerima kartu kuning seperti, Thierry Gathuesi, Mahyadi Pangabean, Dirgalasut, dan Supardi. Sementara tiga pemain dipastikan absen lawan PSPS karena akumulasi kartu kuning adalah Mahyadi, Dirga dan Thierry. “Tetapi kami memiliki waktu 10 hari, ada pemain yang absen, tetapi ada pula pemain yang sembuh dan bisa dimainkan. Dalam laga ini Kayamba dan Fauzal mengalami cedera di paha kanannya,” ujar Kolev.
 Kerja Keras Pertandingan baru berjalan 13 menit, SFC sudah ditinggalkan sang kapten Kayamba yang mengalami cedera. Ia ditarik keluar dan pelatih Ivan Kolev dengan memasukkan Rendy Siregar. Setelah itu, serangan tuan rumah kurang greget. Memasuki Yong Ji Mu masih mendapatkan peluang, namun tendangannya melenceng ke kiri gawang Persiba. Memasuki menit ke-33, Persiba ungul lebih dulu melalui Khairul Amri. Bermula dari tendangan lemah kiper SFC Fauzal, bola kemudian jatuh di kaki Doni dan memantul di kaki Khairul Amri penyerang Persiba, dengan kecepatannya pemain asal Singapura ini menggiring bola dan memperdaya kiper Fauzal.
 Namun memasuki babak kedua SFC bangkit. Claudiano membawa SFC menyamakan kedudukan 1-1 di menit 48. Bermula dari pelanggaran terhadap Yong Jie Mu. Firman Utina yang mengambil tendangan bebas memberikan bola yang disambar Diano dengan tandukan melewati kiper Persiba I Made Wirawan. Usai gol ini, SFC terus membuka serangan untuk menyamakan kedudukan. Akhirnya Supardi mencetak gol penentu kemenangan di menit 78. Bermula dari umpan terobosan Mahyadi Pangabean, dari sisi kanan lapangan pemain binaan Palembang ini, menyambar bola untuk menjebol gawang I Made Wirawan.
 Namun semenit kemudian ia menerima kartu kuning karena aksi lepas bajunya. SFC dan Persiba bergantian melakukan penyerang, namun hingga bubaran kedudukan tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan SFC.(ndr)

Bonus Piala Indonesia Yang Terkesan Lambat Dicairkan

Tak kunjung mendapat kabar mengenai kepastian pencairan bonus juara Piala Indonesia 2010 dari PT Liga Indonesia, ternyata hal itu membuat Sriwijaya FC gerah.

Terlebih, beberapa pemain SFC musim lalu, sudah mempertanyakan, bahkan berprasangka manajemen klub yang menahan pencairan bonus itu.

Sehingga, mau tak mau SFC pun meminta PT Liga Indonesia segera mencairkan bonus juara yang mencapai Rp1 miliar itu."Kami minta PT Liga Indonesia segera mencairkan bonus juara, karena beberapa pemain lama sudah menagih kepada manajemen," kata Presiden SFC H Dodi Reza Alex di Palembang, Jumat (22/1).

Dodi menuturkan, pencairan bonus juara kali ini terbilang lebih lama dibandingkan saat SFC menjadi juara Piala Indonesia musim kompetisi 2008/09.
"Pada saat SFC juara Piala Indonesia di tahun 2009, pencairan bonus relatif lebih cepat karena kami hanya menunggu sekitar dua bulan," ujar dia.

Hal ini kemudian dikeluhkan SFC, karena gelar juara Piala Indonesia diraih pada awal Agustus 2010, tepatnya setelah menaklukkan Arema Indonesia dengan skor 2-1, di Solo, 1 Agustus 2010.

"Jika dihitung-hitung, sudah tiga bulan kami menunggu bonus cair. Tapi, hingga kini belum ada tanda-tanda akan ada pencairan," masih kata putra sulung Gubernur Sumsel ini.

Menurut Dodi, manajemen SFC sangat menyayangkan hal itu mengingat berkaitan dengan reputasi klub di mata mantan skuat "Laskar Wong Kito".

"Kami sebenarnya tidak nyaman lagi dengan kondisi ini, karena beberapa pemain lama, baik asing maupun lokal, telah beberapa kali menghubungi. Seolah-olah kami yang menahan uang mereka," ucap dia.Untuk itu, dalam waktu dekat, manajamen SFC yang dimotori PT Sriwijaya Optimis Mandiri akan melayangkan surat resmi ke PT Liga Indonesia.

"Jika tidak ada kepastian, kemungkinan besar kami akan layangkan surat resmi. Tapi, kami berharap dapat diselesaikan secara lisan saja dengan petinggi PT Liga Indonesia," kata dia. (gk-23)

Performa Pemain Baru SFC

PALEMBANG —Mesmi belum genap tiga minggu bergabung, namun tiga pemain anyar Sriwijaya FC layak mendapatkan evaluasi. Sejauh ini, baru defender Thierry Gathuesi yang mampu menunjukkan performa apiknya, sementara penampilan Yong Jie Mu dan M Rifky belum memenuhi harapan.
Meski demikian, pelatih Sriwijaya FC Ivan Venkov Kolev masih memberikan kesempatan kepada keduanya untuk lebih berkembang bersama Laskar Wong Kito. Terlebih lagi, keduanya belum genap satu bulan bersama tim. “Mereka belum tiga minggu bersama tim, namun keduanya sudah turun di dua pertandingan. Hal itu, tidak mudah bagi seorang pemain apalagi menghadapi kompetisi keras seperti di Indonesia,” urai Kolev, Sabtu (23/10).

Khususnya Yong Jie MU, menurut Kolev masih memerlukan waktu karena permasalahan komunikasi dan kondisi cuaca. Makanya dia akan melihat lagi kemampuan dua pemainnya. Begitu juga Rifky juga memerlukan adaptasi, sementara Thierry memang bermain baik dalam dua pertandingan.
Seperti diketahui, SFC baru saja merekrut tiga pemain baru yakni, Thierry Gathuesi asal Prancis, Yong Jie Mu asal Cina dan M Rifky mantan striker Persikabo.

Hanya Thierry yang tampil memuaskan dalam tiga laga, sementara Jie dan Rifky belum menunjukkan kemampuannya maksimal.”Kita juga tidak bisa memaksakan mereka cepat tanggap, tapi kita beri mereka kesempatan untuk lebih mengetahui carakter antar pemain,” ujar Kolev.
Thierry memang tampil apik bersama Claudiano Alves dos Santos dalam mengawal lini belakang Sriwijaya FC. Namun ia masih perlu adaptasi. Sebab Laskar Wong Kito selalu kebobolan di dua pertandingan. Namun Kolev memberikan apresiasi khusus kepadanya.”Dia mampu bermain maksimal meski masih membutuhkan proses adaptasi lagi,” urai Kolev.

Persoalan adaptasi memang diakui Thierry menjadi kendala, terutama suhu kota Palembang yang terbilang panas. Baginya butuh adaptasi untuk membiasakan diri. Sebab, selama ini ia sudah terbiasa bermain diiklim dingin selama 15 tahun bermain dan menetap di Skotlandia yang memiliki suhu sekitar lima derajat celcius. Sementara kota Palembang mencapai 28 derajat celcius.
Saya sempat kesulitan untuk menyesuaikan diri, tetapi sejauh ini sudah mulai terbiasa, mudah-mudahan ke depan penampilan saya akan lebih baik lagi,” urainya. (ndr)

Sabtu, 23 Oktober 2010

Semoga Wasit Bisa Melindungi Pemain

Sriwijaya FC mulai berang dengan beberapa keputusan yang diberikan wasit di setiap pertandingan. Pasalnya, meski berhasil memetik dua kali kemenangan, yakni unggul 2-1 atas PSM (17/10) dan menang 2-1 atas Persiba Balikpapan (21/10) lalu, Sriwijaya merasa dikerjai sang pengadil lapangan ini.
    “Kami sangat menyesalkan beberapa keputusan wasit yang selalu merugikan Sriwijaya. Termasuk soal keputusan-keputusan pelanggaran yang diberikan wasit,” kata Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Hendri Zainuddin, kemarin (22/10).
    Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) sendiri merasa dikerjai wasit sejak mengawali kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Yakni, saat tumbang 1-3 dari Deltras Sidoarjo (29/9) lalu.
    Tim juara double winner 2007 ini merasa dirugikan sang pengadil lapangan hijau lantaran beberapa pelanggaran yang dilakukan pemain Deltras tidak pernah mendapat teguran, apalagi kartu. “Kita lihat sendiri Deltras bermain sangat keras sekali. Tapi mereka dibiarkan dan tidak mendapat teguran. Sehingga, mereka tidak jera dan lebih kasar untuk melakukan pelanggaran,” imbuhnya.
    Bukan hanya saat lawan Deltras, Laskar Sriwijaya juga merasa dikerjai wasit di tiga laga selanjutnya. Yakni, saat tumbang 0-1 dari Persela Lamongan (2/10), menang 2-1 atas PSM (17/10), dan menang 2-1 dari Persiba (21/10) lalu. “Kejadian ini sebenarnya berkala, dan tidak saat melawan Deltras saja. Kami berharap wasit bisa melindungi pemain kami. Sehingga, bila lawan melakukan pelanggaran maka diberi sanksi. Sehingga bukan hanya kami saja yang diberikan kartu atau peringatan,” lanjutnya.
    Nah, demi menyelamatkan pemainnya dari sikap anarkis tim lawan, manajemen Sriwijaya FC akan mengajukan permohonan kepada pihak PT Liga untuk lebih memperingatkan kepada wasit untuk bersikap adil dan tak berpihak. “Kami Minggu (24/10) nanti akan melakukan pertemuan seluruh klub. Dan di sana kami akan mengajukan permohonan tentang ketegasan wasit sebagai pengadil lapangan,” pungkasnya. (mg43)

Jumat, 22 Oktober 2010

Zona Rahmad Darmawan(Eks Pelatih SFC)

Nama yg satu ini sudah sangat melekat bersama sebuah klub sepakbola di dalam negri.
bagi pacinta sepakbola di Indonesia Khususnya Sumatera bagian selatan tampaknya sangat sulit untuk menghapus nama yg satu ini.
beberapa musim menangani SFC bukan lah waktu yg sedikit.sehingga tidak mudah buat para Pecinta sepakbola Sumsel untuk begitu saja menghilangkan atau
bahkan mengahapus nama Beliau.

dengan racikan tangan dingin Seorang Rahmad Drmawan membuat SFC menjadi salah satu klub Sepakbola yg tdak boleh dipandang tim lawan dengan sebelah mata,sekaligus
menjadikan ti ini sebagai salah satu tim besar di Indonesia.
Rentetan Throphy bergengsi sebagai Plakat yg menunjukkan keberhasilan SFC dikancah sepakbola dalam negri berhasil didatangkan Pria Asal Lampung ini.
tidak bisa dilupakan dari ingatan kita Musim 2007/2008 ketika beliau bersama Squadnya berhasil mengawinkan dua gelar dalam satu musim (Double Winner)sekaligus memecahkan rekor MURI
(Musium Rekor Indonesia) dalam tajuk "Klub Pertama di Indonesia yg berhasil meraih Double Winner,Liga Indonesia & Copa Indonesia(Piala Indonesia)".

memasuki musim 2008/2009 Tangan dingin Rahmad darmawan pun kembali akrab dengan Juara ketika berhasil mempertahankan Piala Indonesia di Kota Pempek ini.
namun sayang SFC gagal memenuhi ambisa untuk meraih Double Winner kembali.
kemudian di musim 2009/2010 kembali RD membuat Publik sumsel merasa bangga akan prestasi yg ditorehkan dirinya bersama Klub yang dimiliki Oleh Pemprov Sumsel ini(SFC)
ketika berhasil mencetak rekor yakni "Juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut".

namun sangat disayangkan dan bagi pecinta Sriwijaya merupakan suatu hal yg tidak di duga-duga tatkala memasuki Akhir musim Kompetisi 2009/2010 Manajemen SFC mendatangkan
Pelatih Baru (Ivan Kolev) dan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak RD untuk musim-musim selanjutnya.
namun sampai saat ini kita belum bisa melupakan nama Orang yang satu ini,orang yg telah mengangkat nama Tim kebanggaan kita,orang yang memberikan segudang prestasi
untuk tim ini.

namun inilah sepakbola ada waktunya kita mendapat pujian dan ada waktu yg membuat kita harus Profesional menghadapi kenyataan.
"Keputusan manajemen SFC untuk tidak memperpanjang kontrak saya merupakan instropeksi saya buat kedepan"
itu kalimat RD yg pernah gwe baca disalah satu media Online di Indonesia.

Selamat tinggal bung rahmad... selamat jalan....
Sumatera selatan tidak akan melupakan semua prestasi yang engkau torehkan untuk Tim kami.....

Kamis, 14 Oktober 2010

Teka-Teki SFC di akhir kompetisi

Rasa optimisme yg tinggi justru bisa menjadikan blunder didalam tubuh SFC.
bagaimana tidak 2 piala bergengsi bisa diperoleh SFC dalam waktu kurang dri 3 bulan.
bermula dari Throphy Perdana IIC (inter Island Cup) atau piala antar pulau yang baru digeber oleh PSSI
berhasil menambah kemilau SFC di tingkat Nasional.
sedikit mengingat perjalanan SFC di ajang IIC. Dilaga awal SFC dipaksa mengakui keunggulan Persiba 0-3 dihadapan suporternya sendiri,
tetapi hasil yang sangat mengejutkan kembali didapat SFC kala berhasil memalukan Persib Bandung 6-0 yg notabene hanya membutuhkan hasil paling tidak imbang untuk meraih tiket ke babak Final, kemudian di partai final berhasil menundukan Persiwa 2 gol tanpa balas.sehingga mendaratlah trophy perdana IIC di Tanah wong kito.

selang beberapa hari kemudian SFC kembali menunjukkan tajinya di kancah Sepakbola dalam Negri ketika berhasil mempermalukan tuan rumah Arema FC
yang saat itu bertanding dihadapan pendukung nya pada ajang Comunity Shield.
Stadion Kanjuruhan dan Aremania yang dikenal angker pada musim lalu dipaksa mengakui keunggulan SFC ketika melihat Skor akhir 1-3 yg menunjukkan keperkasaan tim ini.
sekali lagi Thropy kembali menghiasi lemari SFC.

Dengan prestasi diawal musim inilah banyak sekali Forum-Forum jajak pendapat yg mengunggulkan SFC sebagai Favorit juara ISL musim 2010-2011.
tapi.... selanjutnya apa yg akan terjadi????

Dalam rangka tur Jatim menghadapi Deltras Sidoarjo dan Persela,SFC dipaksa pulang dengan kepala tertunduk.
hasil yang cukup memberikan shock therapy bagi Pemain sekaligus pendukung SFC ketika dipermalukan oleh tim debutan yang baru promosi ke Liga Super pada musim ini
Deltras Sidoarjo yang kala itu boleh dikatakan bermain Ngotot (dengan sedikit menggunakan otot,red. hehehe)
berhasil mengalahkan SFC 3-1 dihadapan pendukungnya sendiri.
selang beberapa hari SFC kembali mengikuti jadwal yg kala itu harus menghadapi Persela di lamongan kembali harus menelan Pil pahit setelah 2x 45 menit Persela Unggul 1-0
sehingga Pulanglah Armada Ivan Kolev ke Palembang dengan tidak membawa Poin sama sekali.

dua kekalahan diawal musim cukup untuk SFC berbenah diri dan musti terbangun dari rasa Optimisme yang berlebihan dan bersiap untuk mengahadapi partai lain yang ada didepan mata.
dan sekali lagi tampaknya cobaan menghantam SFC diawal musim ini, Squad yang bisa dikatakan ideal saat ini terpaksa sedikit di poles kembali ketika beberapa nama beken
yang digadang-gadang bakal bersinar dimusim ini harus berkutat dengan cidera sehingga memaksa IK untuk melengkapi Kuota yang diberikan oleh BLI.
beberapa nama pemain disodorkan oleh manajemen untuk diseleksi oleh Ivan Kolev tapi lagi-lagi IK tidak meloloskan dan berdalih belum menemukan pemain ideal untuk timnya.
sehingga menimbulkan rasa sedikit was-was di tubuh pendukung SFC karena jendela transfer yg hanya beberapa hari lagi segera ditutup.

Akankah SFC masih bisa di Favoritkan Juara???

bisa dikatakan agak sedikit sulit Banyak faktor penyebabnya. Pertama, start buruk dilaga awal, yaitu kalah 1-3 dari Deltras dan 1-0 dari Persela.
Dua musim terakhir, trend tim juara diawali dengan kemenangan. Musim 2009/10, Arema bisa menang 1-0 atas Persija dilaga perdananya, 11 Oktober 2009 dan imbang 0-0 dengan PSPS (14/10/2009).
Sementara, Persipura bisa juara 2008/09 karena trend laga perdananya imbang 2-2 dipartay away lawan Sriwijaya (12/7/2008) dan menang 1-0 atas PSMS Medan (21/7/2008).
Faktanya, Sriwijaya tidak menuai kemenangan dilaga perdananya.

namun semua akan terlihat sedikit mudah,
Setidaknya Skuad Ivan Venkov Kolev, punya kesempatan untuk langsung melejit saat melakoni 7 home berturut.
Masing-masing lawan PSM Makassar, Persiba Balikpapan, PSPS Pekan Baru, Persija Jakarta,
Persib Bandung, Persijap Jepara, dan Persibo Bojonegoro.
Namun, syarat mutlaknya jangan tergelincir. Artinya, tidak ada satu pun poin yang boleh diambil lawan dari Jakabaring.
Semua harus disapu bersih (21 poin) plus 10 home lainnya hingga akhir musim. Jika semua terealisasi, maka Sriwijaya diprediksi langsung tembus zona big four (empat teratas)
dan mengintip bursa juara.
tapi...Harus diingat pula, satu saja kalah dipartai home (hilang 3 poin), maka lebih dari 60 persen Sriwijaya sudah gagal jadi juara.
Sebab, statistika ISL, tidak mencatat bahwa ada sebuah tim yang bobrok di home, tapi bagus di away. Yang ada, bagus dihome bagus pula di away (contohnya musim lalu Arema dan Persipura). Kemudian
tim bermain bagus dihome tapi jelek diaway (contohnya Persiwa dan Sriwijaya). Serta tim yang jelek di home, diikuti pula jelek di away (contohnya Persik dan Pelita Jaya).

Sebagai perbandingan, Arema bisa jadi juara musim 2009/2010 lalu karena 16 kali menang home (kecolongan sekali kalah 1-2 dari Persiba, pada 24 Januari 2010).
Serta 9 kali menang dan 2 seri pada away. Persipura bisa juara edisi 2008/2009, karena juga 16 kali menang home (kecolongan sekali imbang 1-1 dengan Persijap Jepara, pada 15 Agustus 2008).
Serta 9 kali menang dan 3 imbang di laga away).
Artinya, untuk jadi juara, Sriwijaya tak sekadar harus menyapu bersih partai home (total ada 17 partai home atau setara maksimal 51 poin).
Tapi, minimal bisa menang lebih dari 9 kali dipartai away (total 17 partai away) atau meraup diatas 27 poin away.
Toh, kalau memang harus ada kekalahan di partai home, maka mau tidak mau poin yang hilang harus diganti dengan poin away.
Jika gagal, tak usah bermimpi lagi menjadi juara ISL III.

tapi setidaknya ini hanya merupakan Prediksi saja, semoga SFC bisa kembali mengharumkan nama Sumatera Selatan.
amiin... Bravo SFC.......